ZiVi Zoon

welcome to our blog

We are Magcro


Diberdayakan oleh Blogger.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

  • A. Sejarah Social Media
    Seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan jaman tidak lepas dari peran teknologi, sebuah penemuan berinduk dari sebuah kebutuhan. Sebagian besar tingkah laku manusia dipengaruhi oleh teknologi. Sebagai contoh ringannya, dulu bangsa yunani berkomunikasi jarak jauh menggunakan asap, pesan yang disampaikan berupa pesan yang singkat, dan hanya mencakup provinsi-provinsi. Lalu dikemudian hari di inggris greja-greja menggunakan lonceng untuk memberitahukan berita dan penanda waktu, hanya mencakup 1 kota. Di Indonesia sendiri masyarakatnya menggunakan kentongan untuk berkomunikaai antar masyarakat, hanya mencakupi 1 kampung. Di jaman perang dahulu orang menggunakan burung merpati yang sudah dilatih, bisa mencakup antar benua, menjadikan sejarah pensuratan. Kemudian Aleksander Grahambel menemukan telefon, perkembangan komunikasi saat itu menjadi sangat membantu. Orang dapat berkomunikasi dengan orang yang lainnya di belahan dunia manapun. Teknologi komunikasi menjadikan manusia mudah untuk berkomunikasi, menjalin silaturahim, berbisnis dan dapat mengenal satu sama lain tanpa terhambat oleh jarak. Di tahun milenium 2, internet menjadi sangat populer, internet membantu manusia unuk mencari informasi lebih mudah. Berbagai macam layanan yang di tawarkan internet salah satunya layanan untuk mengirim surat elektronik yang disebut elektronik mail atau email. Yahoo!, Gmail, Hotmail menjadi pemain besar dalam bisnis email ini. Tahun 1997 sampai 1999 menjadi tahun-tahun berdirinya social media pertama yaitu sixdegree.com dan classmates.com. Reaksi pengguna internet saat itu sangat positiv, memang pada tahun 2002 frindster yang merajai dunia sosmed (social media), sangat membantu manusia untuk berkomunikasi, karna selain lebih murah, fasilitas yang diberikan pun sangat menhenangkan. Setelah tahun 2003, sosmed mulai menjamur di dunia internet, muncul berbagai sosmed seperti Facebook di tahun 2004 oleh seorang mahasiswa, kemudian google plus, twitter dan lain lai. Dewasa ini Social media menjadi suatu trand masyarakat dunia. Seseorang yang tidak aktif di jejaring sosial atau social media ini akan menjadi kudet (kurang update). Banyaknya jargon jargon atau sesuatu yang lagi trand pada suatu waktu akan lebih cepat di ketahui di social media ini. B. Pengertian Media Sosia Di kutip dari wikipedia.org pengertian media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Sedangkan Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content". Jadi pengertian sosial media sangat luas sekarang, jejaring sosial termasuk media sosial. Blog, wiki dan forum juga termasuk media sosial. Semua tulisan online yang ada di suatu web yang bisa siapa saja yang menulis (multi user) adalah media sosial. Bahkan dalam sebuah seminar dengan tema Internet Sehat beberapa waktu lalu yang saya ikuti. Pemateri mengatakan media sosial tidak dibatasi oleh media online saja, koran dan buletin pun bisa di sebut media sosial. C. Manusia Sebagai Mahluk Sosial Telah kita ketahui, bahwasannya manusia tidak bisa hidup sendiri (zoon politicon). Dalam bersosialisasi manusia harus ada dalam masyarakat dimana yaitu masyarakat yang ada di dalam lingkungannya. Aristoteles mengatakan: "bahwa makhluk hidup yang tidak hidup dalam masyarakat ialah sebagai seorang malaikat atau seorang hewan". Ada beberapa faktor pokok mengapa manusia membutuhkan manusia lain dalam masyarakat. 1. Adanya dorongan seksual, yaitu dorongan manusia untuk mengembangkan keturunan atau jenisnya. 2. Adanya kenyataan bahwa manusia adalah serba tidak bisa atau sebagai makhluk lemah.karena itu ia selalu mendesak atau menarik kekutan bersama, yang terdapat dalam perserikatan dengan orang lain. 3. Karena terjadinya habit pada tiap-tiap diri manusia. Manusia bermasyarakat karena ia telah biasa mendapat bantuan yang berfaedah yang diterimanya sejak kecil dari lingkungannya. 4. Adanya kesamaan keturunan, kesamaan territorial, nasib, keyakinan/cita-cita, kebudayaan, dan lain-lain. Faktor-faktor yang dapat mengatakan manusia adalah makhluk sosial, yaitu : a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial. b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain. c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. Semua faktor itu harus dilakukan secara langsung berdasarkan lingkungannya dan tidak bisa tidak bertemu atau tatap muka. Untuk itu dibutuhkan interaksi sesama manusia. Sekarang, apa jadinya jika manusia itu berinteraksi dengan manusia lain yang bukan ada pada lingkungannya alias jarak jauh baik itu antar kota, ataupun negara. Saya mencoba membuat hipotesis mengenai apa yang terjadi jika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya yang tidak pada tempatnyq. Say membaginya menjadi 2 kemungkinan, yaituyang positiv dan negativ Negativ 1. Kesalahan dalam menafsirkan maksud sebuah percakapan (miscommunication). Dengan hanya adanya sebuah tulisan yang tidak disertai gambar dan gerakan visual, maka sebuah percakapan memiliki banyak maksud atau pengertian tergantung bagai mana pembaca atau lawan bicara menafsirkannya. Contohnya, dalam percakapan di jejaring sosial tulisan kapital (mengginakan capslock) disertai tanda seru bisa berarti kata-kata penyemangat atau marah. 2. Ketidak samaan kebiasaan budaya dan agama. Yang namanya media sosial, semua orang dari segala penjuru dunia dapat menuliskan apapun. Namun perbedaan budaya, adat dan kebiasaan yang berbeda beda membuat berbagai macam reaksi terhadap suatu tulisan itu. Contohnya, seseorang yang beragama islam memposting foto-foto idul kurban. Dia bermaksud untuk memeriahkan suasana idul kurban di media sosial. Namun reaksi negativ timbul dari seseorang yang beragama hindu yang meng agungkan sapi sebagai mahluk suci yang tidak boleh di sakiti apalagi di bunuh. 3. Penipuan data diri dan penipuan vinansial. Mudahnya seseorang membuat akun di media sosial menjadikan banyaknya akun hode atau akun bohongan. Seseorang bisa saja mengatasnamakan orang lain dan menipu. Contohnya ada kasus dimana wakil ketua MPR, Hajriyanto Tohari merasa tidak meminta pulsa pada teman temannya di facebook. Ternyata itu adalah ulah hacker yang meretas akun facebooknya. 4. Menjadi individualisme yang tidak dapat berinteraksi langsung. Sudah banyak kejadian dimana seseorang dapat dengan lancar dan menyenangkan saat berbicara dengan temannya di media sosial, namun saat bertemu misalnya di sekolah mereka tidak bisa mengekspresikan percakapan yang biasa mereka lakukan di media sosial. Akhirnya mereka lebih sering berbicara di media sosial dan mengakibatkan berkurangnya interaksi dengan manusia lainnya secara langsung. Dia lebih memilih berinteraksi di media sosial. 5. Penggunaan ejaan dan tatabahasa yang tidak sesuai. Remaja di jejaring sosial seringkali berkomunikasi dengan bahasa yang tidak sesuai dengan bahasa yang digunakan di lingkungannya. 6. Penurunan moral remaja. Penurunan moral remaja disini maksudnya dalam konteks budaya. Seseorang jika lama tidak berinteraksi dengan orang lain atau masyarakat yang memiliki budaya yang sama, maka dia akan kehilangan jati diri budayanya sendiri. Dampak Positiv 1. Mendapatkan informasi lebih banyak dari berbagai lingkungan atau tempat. Di media sosial, kita bisa berteman dengan siapa saja. Kita dapat berbagi satu sama lain informasi dari lingkungan masing masing 2. Memperluas koneksi untuk kepentingan usaha. Seseorang dapat dengan mudah memperluas pasar usahanya jika dia memiliki banyak koneksi. Sebagai contoh, seorang pengusaha pakaian bisa memasarkan barang dagangannya di jejaring sosial, selain murah tanpa perlu toko, pengusaha tersebut juga mendapatkan banyak kesempatan orang membeli karna dangangannya itu dilihat ol4eh seluruh indonesia bahkan dunia. 3. Membangun kematangan dalam berkomunikasi sesama masyarakat dunia. Kita tidak hanya berinteraksi dengan lingkungan kecil kita saja, kita juga dapat berinteraksi, bersosialisasi, belajar dengan masyarakat di seluruh indonesia bahkan dunia. Dengan jejaring sosial hal seperti itu sangat memungkinkan. 4. Belajar budaya lain. Kita dapat belajar budaya lain dengan berinteraksi dengan seseorang yang mempunyai budaya unik lainnya. D. Kesimpulan Manusia adalah mahluk sosial, interaksi sesamanya sangat di butuhkan. Manusia mempunyai lingkungannya masing - masing. Dikatakan lingkungannya jika mempunya kesamaan regional, budaya dan adat isti adat. Media sosial adalah media untuk bersosialisasi dengan manusia dimanapun dan kapanpun. Tidak dibatasi oleh jarak, budaya dan adat isti adat. Media sosial bisa berdampak posituv dan negativ dalam interaksi sesama manusia. Seseorang yang mempunyai pribadi yang kuat dapat menolak segala pengaruh negativ dari media sosial. Sebaliknya orang yang gampang terpengaruh akan terpengaruh dengan dampak negativ media sosial. Interaksi manusia secara langsung sangat dibutuhkan. Sebaiknya interaksi secara langsung lebih dominan dari pada secara tidak langsung. Batasi penggunaan sosial media, gunakan sosial media untuh hal hal yang sangat penting. Jika hanya curhat saja di media sosial, mengapa tidak curhat kepada orang tua, keluarga, ataupun teman yang jelas - jelas keberadaannya

Comments

The Visitors says